Senin, 02 November 2009

AKHIR YANG BAIK

Ibnu Abbas ra berkata : “Mereka di pagi hari masih kafir dan pada sore hari telah mati syahid”. Siapakah mereka? Hari-harinya diisi dengan kekafiran dan beriman dalam hitungan jam lagi mati syahid. Mereka adalah tukang sihir-tukang sihir Fir’aun laknatullah.

Dalam surat Al-A’raf ayat 103-126 menceritakan kisah tentang dakwah Nabi Musa terhadap Fir’aun. Fir’aun sudah kehabisan akal melawan Nabi Musa sehingga Firaun mengumpulkan para ahli sihir di kota Mesir untuk dapat mengalahkan Nabi Musa. Dalam adu ketangkasan, para ahli sihir Firaun melempar tali dan tongkat sehingga menjadi ular. Ular tersebut banyak sekali. Diriwayatkan bahwa jumlah ahli sihir Firaun sebanyak 35.000 orang. Setiap orang minimal membawa dan melemparkan 1 buah tali atau tongkat. Bisa dibayangkan berapa banyak ular sihir tersebut. Nabi Musa pun awalnya ketakutan, hatta Allah mewahyukan untuk melemparkan tongkat beliau (Nabi Musa). Lalu tongkat tersebut menjadi seekor ular yang besar dan memakan tali dan tongkat ahli sihir yang menjadi ular. Melihat kejadian tersebut, ahli sihir tersebut beriman. ”Aamanna birabbil ’aalamin, rabbi musa wa harun”. Kami beriman kepada Tuhan semesta Alam, Tuhannya Musa dan Harun. Karena keimanan mereka ini, mereka dipotong kaki dan tangannya bersilang lalu digantung. Dalam hitungan jam beriman, syahidlah mereka.

Abdullah ibnu Mas’ud ra mendengar sabda Nabi : ”.........Sesungguhnya diantara kamu beramal dengan amalan ahli surga sehingga antara dirinya dengan surga itu berjarak sehasta, namun ia didahului ketentuan Allah sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka maka masuklah ia ke neraka itu. Dan sesungguhnya diantara kamu beramal dengan amalan ahli neraka sehingga antara dirinya dengan neraka itu berjarak sehasta, namun ia didahului ketentuan Allah sehingga ia beramal dengan amalan ahli surga maka masuklah ia ke surga itu. (HR. Mutafaqqun alahi)

Beruntung seorang hamba yang husnul khatimah (baik diujung hayatnya) dan kita berlindung kepada Allah dari su’ul khatimah (buruk di penghujung hayat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas komentarnya